Cari Blog Ini

Rabu, 11 Mei 2016

Teori-teori Terbentuknya Tata Surya

 
Teori- teori yang menjelaskan tentang terbentuknya Tata surya. Teori-teori tersebut antara lain :
1.       Hipotesis Kabut Nebula
 
Hepotesis kabut nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg tahun 1734 dan kemudian disempurnakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1775. Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara terpisah pada tahun 1796. Hipotesis ini menyebutkan bahwa pada tahap awal, tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang diebut Nebula, dan unsur gas yang sebagian besar Hidrogen. Gaya gravitasi yang dimililkinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi Matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet Luar.
 
2.       Hipotesis Planetisimal
 
Hipotisis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat adanya sebuah bintang yang melintas dekat dengan matahari, pada masa awal pembentukan matahari. Karena terlalu dekat maka menyebabkan terjadinya tonjolan pada permukaan matahari, dan bersama proses internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. Karena efek gravitasi bintang tersebut mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang memanjang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat, dan menjadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut Planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Objek-objek tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya menjadi komet dan Asteroid.
 
3.       Hipotesis Pasang Surut Bintang
 
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena ada sebuah bintang yang mendekat pada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet.
 
4.       Hipotesis Kondensasi
 
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom belanda yang bernama G.P Kuiper pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
 
5.       Hipotesis Bintang Kembar
 
Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar